Pendidikan orang dewasa
dikenal dengan istilah Andragogi dan dalam perkembangannya, Andragogi
dirumuskan sebagai suatu proses yang menumbuhkan keinginan untuk bertanya dan
belajar secara berkelanjutan sepanjang hidup. Untuk lebih memahami apa
sebenarnya yang dimaksud dengan pendidikan orang dewasa, berikut adalah beberapa
definisi Andragogi yang disampaikan oleh para ahli, yaitu:
UNESCO
mendefinisikan pendidikan orang dewasa sebagai keseluruhan proses pendidikan
yang diorganisasikan, apapun isi, tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak,
yang melanjutkan maupun menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan
universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh
masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan
kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap
dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan
partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan
bebas.
Bryson (Morgan, Barton, et al.
1976) menyatakan pendidikan orang dewasa sebagai semua
aktivitas pendidikan yang dilakukan oleh orang dewasa dalam kehidupan
sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan tenaganya untuk
mendapatkan tambahan intelektual.
Reeves, Fansler, dan Houle (Morgan,
Barton, et al. 1976) berpendapat bahwa pendidikan orang
dewasa adalah suatu usaha yang ditujukan untuk pengembangan diri yang dilakukan
oleh individu tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama
kegiatannya.
Dari beberapa definisi
di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan orang dewasa adalah pendidikan
bagi orang dewasa yang menggunakan sebagian waktunya dan tanpa dipaksa ingin
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikapnya dalam rangkan
pengembangan dirinya sebagai individu dan meningkatkan partisipasi dalam
pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya secara seimbang dan utuh.
Selanjutnya dalam
melaksanakan pendidikan orang dewasa yang baik maka sangat penting untuk
memahami prinsip pendidikan orang dewasa yang terdiri dari: hukum belajar,
penetapan tujuan, pemilihan materi, pengembangan sikap, idealisme, minat,
mengembangkan kemampuan mempertimbangkan atau menilai, kemampuan manipulatif
atau psikomotorik, kemampuan berpikir
atau memecahkan masalah, pembentukan kebiasaan, dan pengajaran isu yang
kontroversial. Semua prinsip pendidikan orang dewasa di atas akan dijelaskan
satu per satu sebagai berikut ini.
Hukum
Belajar berkaitan dengan bagaimana seseorang tersebut dapat
belajar dan kondisi apa saja yang dapat meningkatkan hasil belajar. Prinsip
hukum belajar ini terdiri dari unsur keinginan belajar, pengertian terhadap
tugas, hukum latihan, hukum akibat, hukum asosiasi, rasa tertarik, keuletan,
dan intensitas, kesiapan hati, pengetahuan akan keberhasilan dan kegagalan.
Penetapan
Tujuan menjadi kunci keberhasilan dalam pendidikan orang
dewasa, yaitu bagaimana tujuan khusus tentang perilaku maupun performansi yang
jelas dan bergerak menuju ke tujuan khusus tersebut secara konsisten. Hal-hal
yang berkaitan dengan penetapan tujuan ini adalah apa yang menjadi tujuan umum,
apa maksud pendidikan, bagaimana tujuan khususnya, serta bagaimana memilih
materi pelajaran yang tepat.
Mengembangkan
Sikap dalam pendidikan orang dewasa umumnya mengarah pada
proses pengembangan sikap positif terhadap hal yang baik menurut norma yang
berlaku di masyarakat dan mengembangkan sikap negatif terhadap tindakan amoral,
pelanggaran hukum, kekejaman, ketidakjujuran, hipokrit, dan perilaku antisosial
lainnya.
Mengembangkan
Idealisme sebagai suatu standar kesempurnaan yang dapat
diterima oleh individu ataupun kelompok merupakan hal penting dalam pendidikan
orang dewasa.
Mengembangkan
Minat menjadi faktor pendukung untuk mencapai
keberhasilan pendidikan orang dewasa. Minat peserta didik yang tinggi akan
menjadikannya lebih bersemangat sehingga hasil kerjanya dapat menjadi lebih
baik.
Mengajar
Pengetahuan dalam pendidikan orang dewasa tidak
mungkin dilakukan secara universal, artinya tidak mungkin semua materi
diajarkan kepada peserta didik. Dalam mengajar orang dewasa materi yang perlu
diajarkan adalah pengetahuan yang relevan untuk mencapai tujuan khusus dari
program pendidikan yang sedang dijalankan.
Mengembangkan
Kemampuan peserta didik harus menjadi salah satu tujuan
khusus pendidikan orang dewasa. Ada tiga tipe kemampuan peserta didik, yaitu
kemampuan menilai atau mempertimbangkan, kemampuan manipulatif atau psikomotor,
dan kemampuan memecahkan masalah. Pendidik atau pembimbing harus dapat memahami
ketiga tipe kemampuan tersebut.
Mendiskusikan
Isu Kontroversial ini meliputi pentingnya mendiskusikan
isu kontroversial, kriteria untuk memilih isu kontroversial, dan cara
mendiskusikan isu kontroversial.
Membentuk
Kebiasaan menjadi salah satu hasil akhir yang penting dari
pendidikan orang dewasa.
Sumber: Pendidikan Orang Dewasa karya Dr. Ir. H. Suprijanto
0 komentar:
Posting Komentar