Proses Belajar Mengajar Orang Dewasa

Proses belajar mengajar orang dewasa adalah suatu proses berlangsungnya kegiatan belajar yang dilakukan oleh pelajar atau peserta didik dan kegiatan mengajar yang dilakukan oleh pendidik atau pembimbing. Proses ini juga dapat dikatakan sebagai proses menerima dan memberi, yaitu peserta didik menerima pelajaran dan pendidik memberi pelajaran. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipahami terkait kegiatan belajar adalah tahap proses belajar, suasana belajar, jenis belajar, cara belajar, ciri-ciri belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Sementara itu, hal-hal yang perlu diperhatikan mengenai kegiatan mengajar adalah fungsi pendidik, sikap pendidik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sikap pendidik.

Tahap Proses Belajar
Dengan adanya proses belajar, peserta didik akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru, dan dari tidak tahu menjadi tahu. Proses belajar yang terjadi dalam diri peserta didik berlangsung melalui enam tahapan, yaitu:
1.      Motivasi, ialah keinginan untuk mencapai suatu hal. Motivasi terbagi menjadi motivasi jangka pendek dan jangka panjang. Motivasi jangka pendek ialah minat untuk belajar pada saat itu, sedangkan motivasi jangka panjang ialah keinginan mendapat nilai ujian yang baik, keinginan berprestasi, dan lain sebagainya. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menumbuhkan motivasi peserta didik, yaitu memberi nilai perkembangan belajar, memberi hadiah atau pujian, memberi tahu kemajuan belajar, memberi tugas yang menantang, dan menciptakan suasana yang menyenangkan.
2.      Perhatian pada Pelajaran, hal ini merupakan kunci keberhasilan proses belajar. Perhatian peserta ini sangat bergantung pada pembimbing. Untuk dapat menarik perhatian peserta didik, pendidik dapat melakukannya dengan membuat variasi tempo mengajar, nada suara, gerakan, dan teknik mengajar, menyisipkan istirahat sejenak pada saat tertentu, dan megajukan serta menjawab pertanyaan.
3.      Menerima dan Mengingat, setelah memperhatikan pelajaran maka seorang peserta didik akan mengerti dan menerima serta menyimpan dalam pikirannya. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan dan peringatan ini, seperti struktur, makna, pengulangan pelajaran, dan interverensi.
4.      Reproduksi, dalam proses belajar seseorang tidak hanya harus menerima dan mengingat informasi baru saja, tetapi juga harus dapat menemukan kembali apa-apa yang pernah ia terima. Untuk dapat melakukan reproduksi, pendidik harus mendapatkan suatu informasi yang lebih mengesankan. Informasi akan mengesankan jika informasi tersebut memiliki struktur yang jelas, garis arahnya jelas, dan dapat menyentuh perasaan.
5.      Generalisasi, dalam tahap ini peserta didik harus mampu menerapkan hal yang telah dipelajari di tempat lain dan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
6.      Menerapkan Apa yang Telah Diajarkan serta Umpan Balik, dalam tahap ini peserta didik harus sudah memahami dan dapat menerapkan apa yang telah diajarkan. Untuk memastikan peserta didik sudah memahami atau belum, dapat diberikan tes kepada peserta didik yang berupa esai, pilihan ganda, memasangkan, benar-salah, dan isian atau dapat juga berupa lisan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Belajar
Faktor-faktor yang memengaruhi proses belajar orang dewasa dapat berasal dari internal dan eksternal. Faktor internal terbagi menjadi faktor fisik dan nonfisik, dimana faktor fisik berupa ciri-ciri pribadi seperti umur, pendengaran, dan penglihatan, sedangkan faktor nonfisik atau psikologis termasuk tingkat aspirasi, bakat, dan lain-lain. Sementara itu faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri peserta didik atau lingkungan.

Ciri-ciri Belajar Orang Dewasa
Cara orang dewasa berbeda dengan cara belajar anak-anak, oleh karena itu proses pembelajaran orang dewasa harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1.      Memungkinkan timbulnya pertukaran pendapat, tuntutan, dan nilai-nilai.
2.      Memungkinkan terjadi komunikasi timbal balik.
3.      Suasana belajar yang diharapkan adalah suasana yang menyenangkan dan menantang.
4.      Mengutamakan peran peserta didik.
5.      Orang dewasa akan belajar jika pendapatnya dihormati.
6.      Belajar orang dewasa bersifat unik.
7.      Perlu adanya saling percaya antara pembimbing dan peserta didik.
8.      Orang dewasa umumnya mempunyai pendapat yang berbeda.
9.      Orang dewasa mempunyai kecerdasan yang beragam.
10.  Kemungkinan terjadinya berbagai cara belajar.
11.  Orang dewasa belajar ingin mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
12.  Orientasi belajar orang dewasa terpusat pada kehidupan nyata.

13.  Motivasi berasal dari dirinya sendiri.