Hasil Observasi Anak Pra-Sekolah (Early Childhood)
A. Identitas
Anak
Nama
Inisial : AS
Jenis
Kelamin :
Perempuan
Tempat/
Tanggal Lahir : Medan, 2 November 2010
Usia
Kronologis : 2
Tahun 6 Bulan 30 Hari
Pendidikan : Belum Sekolah
Kedudukan
dalam Keluarga : Anak ke-1 dari 2
bersaudara
Tanggal
Observasi : 01 Juni
2013
Berat
Badan : ± 6 kg
Tinggi
Badan : ± 90 cm
Kondisi
Fisik : Sehat
B. Tujuan
Observasi
Untuk mengetahui perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak awal yang
meliputi kemampuan berbahasa, motorik
kasar dan halus, numbering, memori, dan konservasi.
C. Hasil
Observasi Anak
Kemampuan Kognitif
yang Diobservasi
|
Hasil Observasi
|
Berbahasa (Anak
diajak mengobrol dan ditanyakan beberapa pertanyaan tentang permainan dan
makanan kesukaannya) Kelompok melihat respon anak dalam menjawab pertanyaan
tersebut.
|
AS awalnya hanya
mengangguk ketika diajak mengobrol. Tetapi kemudian ia menjadi akrab dengan
kelompok kecuali Hengki. AS dapat menjawab semua pertanyaan kelompok dengan
lancar dan artikulasi yang jelas. Selain itu, AS juga aktif bertanya tentang
hal-hal yang baru didengarnya.
|
Motorik Kasar
(Kelompok bermain “Perancis” dengan anak untuk melihat kemampuannya berlari, naik-turun
tangga, memanjat kursi, dan melompat)
|
AS menunjukkan pergerakan yang sangat aktif saat
bermain “Perancis”. Ia berlari, naik ke atas kereta, memanjat kursi, lompat,
dan naik-turun tangga rumahnya.
|
Motorik Halus
(Kelompok melihat koordinasi kedua tangan anak saat makan ice-cream, membuka
tutup botol, membuka bungkus makanan dan permen, menyucukkan sedotan pada
minuman kotak, saat mencuci tangan, cara memegang pulpen dan mulai
mencoret-coret, dan cara men-stempel kertas)
|
Untuk membuka bungkus
permen dan makanan, serta tutup botol AS masih belum bisa, tetapi ia sudah
tahu bagaimana cara membukanya hanya saja tangannya belum begitu kuat untuk
membukanya. Cara memegang pulpen juga sudah tepat, begitu juga dengan gerakan
tangannya saat men-stempel kertas. Saat mencuci tangan, AS tahu bahwa ia
harus menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. AS juga tahu bagaimana
menyucukkan sedotan pada minuman kotak.
|
Numbering
(Kelompok memperlihatkan beberapa gambar binatang lalu menanyakan ada berapa
banyak binatangnya, kelompok juga meminta anak untuk menyebutkan angka 1-10)
|
AS hanya bisa menghitung 1 sampai 2. Ketika
diminta menyebutkan angka 1-10, ia
hanya mau menyebutkan 1,2,3, dan ketika diajarin, ia masih tetap tidak mau
mengikutinya.
|
Memori
(Kelompok memperlihatkan beberapa gambar dan meminta anak menyebutkan gambar
apa itu, begitu juga dengan warna)
|
Anak dapat menyebutkan
semuanya dengan baik, meskipun ada beberapa warna yang tidak diketahuinya
tetapi ketika diberitahu kemudian ditanyakan kembali, anak bisa menyebutkan
warna tersebut dengan baik.
|
Konservasi
(Kelompok bermain menyusun donat dengan anak dan memintanya untuk menyusun
ulang donat-donat tersebut)
|
AS dapat menyusun donat dengan baik dari urutan
yang terbesar hingga yang terkecil meskipun ia mencobanya beberapa kali.
|
D. Hasil
Analisa (Wawancara)
Kelompok melakukan wawancara dengan ibu dan kakak sepupu AS. Menurut
informasi dari ibunya, AS sudah tidak mau lagi makan disulang. Dia lebih senang
makan sendiri dengan tangan atau sendok. Kemudian ibunya mengatakan kalau AS adalah anak yang aktif,
dia suka bertanya tentang apa saja yang dilihatnya. Hanya saja emosional AS
tidak baik, dia suka mencakar adiknya yang baru berusia 8 bulan. Kemudian kakak
sepupunya mengatakan kalau sedang bermain, AS cepat bosan dan tidak fokus. Dia
akan meninggalkan permainan yang sedang dimainkannya ketika melihat ada permainan
lain yang menarik hatinya. Selain itu kalau misalnya ia tidak bisa
menyelesaikan suatu permainan maka ia akan marah dan tidak memainkan permainan
itu lagi. Selain itu, kakak sepupunya juga mengatakan kalau AS memerlukan waktu
yang lama untuk berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya dan sangat sulit
sekali berinteraksi dengan pria.
E. Pembahasan
Kemampuan berbahasa AS sangat baik. Untuk anak seusianya, dia mampu
mengucapkan kata-kata dengan jelas serta mampu memahami apa yang orang lain
katakan kepadanya lalu memberi respon dengan baik pula. Selain itu
pembendaharaan kata AS juga baik. Dia sudah bisa berkata Lowbat, Batterai, Daftar Obat, Angry Birds, dan kata lainnya. Rasa
ingin tahu AS juga sangat tinggi, dia akan bertanya tentang apa saja yang
dilihatnya lalu ia akan mengulang beberapa kali untuk menyebutkan kata yang
baru saja didengarnya.
Dalam perkembangan keterampilan motorik kasar, AS juga sangat baik. Dia
sudah bisa berlari, naik-turun tangga, naik ke atas kursi dan kereta, dan
melompat. Dia melakukan semua itu dengan sangat baik. Sementara untuk motorik
halusnya, AS sudah bisa makan sendiri dengan tangannya, memegang pulpen untuk
menulis dengan cara yang benar, membuka bungkus makanan, menyucukkan sedotan
pada minuman kotak, membuka tutup botol minuman, menggosok-gosokkan tangan saat
dicuci, dan men-stempel kertas.
Untuk kemampuan berhitungnya AS hanya bisa menyebutkan 1 sampai 3 dan
ketika sudah diajarin ia masih tetap tidak mau menyebutkan angka 1-10 itu. Ia
hanya tahu satu ada satu dan dua ada dua tetapi jika tiga dan seterusnya ia
tidak paham ada berapa jumlahnya. Kemampuan berhitung untuk anak seusia AS
memang belum sangat baik, karenanya tidak ada masalah pada kemampuan
perkembangan berhitung AS.
Kelompok menjelaskan kepada AS tentang beberapa warna dan setelah
beberapa saat kemudian kelompok menanyakan kembali kepada AS warna-warna tadi
dan AS dapat menyebutkannya dengan baik. Saat handphone salah satu anggota kelompok berbunyi, spontan AS langsung
berkata “lowbat baterainya kak?” Ternyata
ia mengingat saat handphone
orangtuanya berbunyi seperti itu maka tandanya lowbat. Selain itu saat diperlihatkan kepada AS tentang beberapa
binatang, ia bisa menyebutkan namanya satu-persatu.
Saat kelompok bermain dengan AS, kami memintanya untuk menyusun donat
dengan benar dari yang terbesar hingga yang terkecil. AS dapat menyusunnya
dengan benar meskipun ia mencobanya beberapa kali. Ia paham kalau donatnya
tidak tersusun semua berarti ada yang salah. Ketika susunannya salah, ia
mencari donat lainnya dan berkata “ini
yang lebih besar” lalu menyusunnya, kemudian seterusnya ia membandingkan
donat-donatnya mana yang besar mana yang kecil.
Kemudian AS juga paham kalau makan ice
cream itu harus di rumah. Ini terlihat dari perkataan AS yang menyebutkan “di rumah kita makan ice cream-nya ya kak”
Ternyata menurut kakak sepupunya, selama ini dia diajarkan ibunya untuk makan ice cream di rumah meskipun ice cream-nya dibeli di pusat
perbelanjaan. Ice cream tersebut akan
dimakan hanya ketika sampai di rumah.
Saat melakukukan observasi, kelompok melihat AS sangat sulit berinteraksi
dengan orang yang baru dikenalnya. Ini bisa dilihat dari perilaku AS yang
menjauhi kelompok saat baru saja datang di rumahnya, meskipun kelompok sudah
berusaha memanggil AS beberapa kali, ia tetap saja tidak mau datang. Namun saat
kelompok tidak memanggilnya, ia melihat kelompok dengan sembunyi-sembunyi.
Setelah beberapa waktu, AS baru bisa berinteraksi dengan baik dengan kelompok, kecuali
dengan Hengki yang dari awal sampai akhir observasi tidak bisa berinteraksi
dengan AS karena AS memang sulit berinteraksi dengan orang baru yang berjenis
kelamin berbeda dengannya. AS tidak berani melihat Hengki. Selain itu kelompok
juga melihat AS mencakar adiknya saat AS meminta ibunya menemaninya namun
ibunya memintanya menunggu sebentar karena sedang membuatkan adiknya susu.
0 komentar:
Posting Komentar