Mengapa Pelajar Tidak Akrab Dengan Perpustakaan?

Banyak pelajar yang tidak menyukai perpustakaan. Mereka terlihat sangat asing dengan perpustakaan bahkan sama sekali tidak mengenalnya dengan dekat padahal perpustakaan ialah rumah belajar modern bagi masyarakat.  Merupakan hal yang sangat membosankan bagi mereka jika berada di perpustakaan dalam waktu  yang cukup lama. Barangkali pelajar sekarang hanya betah berada di perpustakaan dalam jangka waktu 10-15 menit, selama itu pula mereka tidak membaca tapi hanya sekedar melihat-lihat buku atau usil dengan temannya. Tentu hal ini sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak? Banyak pelajar sekarang yang tidak akrab dengan perpustakaan padahal seperti apa yang kita ketahui perpustakaan ialah sumber ilmu pengetahuan dan tempat belajar modern untuk menggapai cita-cita.
Mengapa pelajar sekarang tidak begitu akrab dengan perpustakaan? Adakah yang salah dengan perpustakaan? Atau mungkin tidak begitu pentingkah  perpustakaan di mata mereka padahal banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapat dari perpustakaan? Saya melihat banyaknya pelajar sekarang yang kurang tertarik dengan perpustakaan disebabkan oleh tidak adanya minat baca pada diri pelajar, minimnya sosialisasi untuk menggiatkan pelajar berkunjung ke perpustakaan, dan kondisi serta sarana dan prasarana perpustakaan yang kurang mendukung. Semua hal tersebut membuat pelajar merasa malas untuk mengunjungi perpustakaan sehingga pada akhirnya mereka merasa asing dengan perpustakaan itu sendiri.
Tidak adanya minat baca pada diri pelajar menyebabkan pelajar malas untuk berkunjung ke perpustakaan yang identik dengan buku-buku. Tidak adanya minat baca ini disebabkan oleh tidak ditanamkannya budaya membaca sejak kecil di lingkungan keluarga. Kebanyakan anak sekarang baru mengenal buku itu ketika mereka memasuki bangku TK atau sekolah dasar. Akan tetapi mereka telah mengenal handphone jauh sebelum mereka memasuki bangku sekolah. Mengapa itu bisa terjadi? Banyak orangtua yang menyadari betapa pentingnya membaca tapi mereka tidak menyadari bahwa minat baca itu ditumbuhkan pertama kali oleh keluarga yaitu di rumah bukan di sekolah.  Akibatnya anak tidak mengenal budaya membaca sejak kecil sehingga ketika mereka mulai dewasa atau ketika mereka mulai mengenal bangku sekolah, mereka merasa sangat gelap ketika mereka diperkenalkan dengan buku.
Hal kedua yang menyebabkan pelajar merasa asing terhadap perpustakaan ialah minimnya sosialisasi untuk menggiatkan pelajar berkunjung ke perpustakaan. Selama ini perpustakaan dianggap sebagai tempat orang-orang cupu dan tempat nongkrongnya kutu buku. Anggapan pelajar tersebut tidak salah. Bagaimana tidak? Kita melihat bahwa minimnya sosialisasi untuk menggiatkan pelajar berkunjung ke perpustakaan menyebabkan pelajar tidak mengenal perpustakaan. Banyak sosialisasi yang mengajak pelajar untuk membaca dan berkunjung ke perpustakaan akan tetapi lebih banyak pula sosialisasi yang mengajak pelajar untuk  mengikuti perkembangan zaman, misal: nongkrong di mall, kongkow dengan teman-teman, gonta-ganti handphone, pacaran, dan lain sebagainya. Malahan para artis kita pun selalu berpose dengan pakaian minimnya atau dengan atraksinya yang tidak wajar yang memegang handphone, softex, kondom, obat kuat, dan lain-lain yang hanya untuk mengajak khayalak ramai berbondong-bondong meniru gayanya tersebut.
Kondisi serta sarana dan prasarana perpustakaan yang kurang mendukung terkadang memberi kesan sumpek bagi pengunjungnya. Tidak semua perpustakaan memiliki kondisi yang nyaman yang kemudian difasilitasi dengan sarana dan prasarana yang lengkap. Hal ini menyebabkan pelajar merasa enggan untuk mengunjungi perpustakaan. Bayangkan saja jika perpustakaan yang mereka kunjungi dipenuhi dengan tumpukan buku dimana-mana, banyak abu, bangku dan meja baca yang sudah rusak, dan lain-lain. Apakah kita mau mengunjungi perpustakaan? Coba saja pemerintah dan kita semua di sini bekerjasama untuk menciptakan perpustakaan semegah mall atau pusat perbelanjaan lainnya, pasti akan banyak sekali pelajar yang senang menghabiskan waktunya di perpustakaan.
Kita bisa menumbuhkan minat baca pada diri kita sendiri dengan cara mencoba mengenalkan buku pada diri kita dan mulai membiasakan diri untuk membaca sehingga nantinya kita jauh lebih dekat dengan perpustakaan. Kemudian mari bersama kita sosialisasikan giat membaca dan berkun jung ke perpustakaan yaitu dengan mengajak seluruh masyarakat untuk mengkampanyekan hal tersebut. Begitu juga dengan para artis, seharusnya mereka bisa berpose dalam poster dengan memegang buku dan memberi kesan untuk ayo membaca dan poster mereka tersebut dipajang di perpustakaan sehingga semakin banyak pelajar yang akan sering mengunjungi perpustakaan untuk membaca dan melihat poster artis favorit mereka. Begitu juga dengan kondisi serta sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai tentunya akan menarik pelajar untuk lebih dekat mengenal perpustakaan apalagi jika perpustakaan dibuat serupa megahnya dengan mall atau pusat perbelanjaan pasti perpustakaan akan menjadi ruang konsultasi yang terbaik bagi orang bijak.
Saya berharap melalui tulisan ini, kita semua dapat bersama mengkampanyekan budaya membaca di kalangan pelajar sehingga nantinya perpustakaan tidak lagi menjadi suatu hal yang asing bagi pelajar melainkan dapat menjadi sumber pengetahuan dan tempat belajar modern bagi pelajar dalam menggapai cita-citanya karena perpustakaan ialah rumah dunia dan rumah kita bersama untuk belajar. 
Jika kita kurang begitu dekat dengan perpustakaan, mulailah sekarang untuk lebih megenal dekat perpustakaan karena banyak sekali ilmu pengetahuan yan bisa kita dapatkan dari perpustakaan.