Gaya Pengasuhan
Ada anak yang langsung
menangis ketika ia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Ada juga anak yang
selalu merepotkan temannya karena perilaku manjanya. Kemudian ada juga anak
yang selalu diam dan tidak melawan ketika teman-temannya mengejek atau
mengambil mainannya. Mengapa demikian? Gaya pengasuhan setiap orangtua tentunya
berbeda-beda. Hal inilah yang menyebabkan watak atau karakter anak-anak
tersebut berbeda antara satu dengan lainnya. Gaya pengasuhan memiliki pengaruh
yang cukup besar pada anak ketika nantinya mereka harus berhadapan dengan dunia
mereka sendiri. Ada beberapa tipe orangtua dan gaya mereka dalam mengasuh
anaknya.
Diana Baumrind (1971)
mengatakan bahwa orangtua tidak boleh menghukum atau mengucilkan, tetapi
sebagai gantinya orangtua harus mengembangkan aturan-aturan bagi anak-anak dan
mencurahkan kasih sayang kepada mereka (John W. Santrock, 1995). Diana Baumrind
menekankan tiga tipe pengasuhan yang dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda
dalam perilaku sosial anak, yaitu otoritarian, permisif, dan autoritatif.
Orangtua
Otoritarian
Tipe orangtua
otoritarian adalah mereka yang mengutamakan kontrol dan kepatuhan tanpa syarat
kepada anak mereka. Orangtua ini beranggapan bahwa semua yang telah ditetapkan
harus mutlak dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa ada pengecualian sedikitpun dan
apabila anaknya melakukan pelanggaran terhadap ketetapan tersebut, mereka harus
dihukum secara keras agar tidak menngulangi perbuatannya lagi. Pada umumnya,
anak-anak yang dididik secara otoritarian ini tumbuh menjadi anak yang susah
bergaul dengan orang banyak dan sulit percaya kepada orang lain.
Orangtua
Permisif
Mereka sangat
menghargai ekspresi diri dan regulasi diri. Ketika ingin membuat suatu peraturan, mereka akan menjelaskan kepada
anak-anaknya terlebih dahulu mengapa peraturan tersebut dibuat. Mereka juga
akan berdiskusi dengan anak-anaknya tentang suatu keputusan atau kebijakan apa
yang harus diambil. Orangtua permisif ini sangat jarang memberi hukuman pada
anaknya sehingga biasanya akan menyebabkan anak-anak mereka tumbuh menjadi
pribadi yang tidak dewasa dan kurang kontrol diri.
Orangtua
Autoritatif
Orangtua Autoritatif
adalah mereka yang sangat meenghargai individualitas anak tetapi juga
menekankan batasan sosial. Mereka mencintai dan menerima tetapi menuntut
perilaku yang baik. Orangtua yang autoritatif ini kokoh dalam mempertahankan
standar dan menjatuhkan hukuman yang bijaksana kepada anak ketika mereka
melakukan kesalahan, akan tetapi tetap dalam konteks yang hangat dan suportif,
mereka juga memberi pengertian kepada anak tentang suatu tindakan yang
dilakukannya sehingga anak-anak mereka merasa sangat aman karena mereka
mengetahui bahwa dirinya begitu dicintai oleh orangtuanya. Anak-anak yang
orangtuanya autoritatif akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tegas.
Faktor
Kultural
Selain tipe orangtua,
faktor kultural juga mempengaruhi gaya pengasuhan anak. Anak-anak Asia-Amerika
dididik untuk menjadi patuh dan tegas dengan gaya pengasuhan yang keras dan
dominan dari orangtua mereka. Orangtua mereka menganggap bahwa hal itu sangat
efektif untuk mempertahankan keharmonisan keluarga mereka. Sementara anak-anak
yang berlatar belakang kebudayaan Cina diasuh dengan penekanan sikap hormat
kepada yang lebih tua serta tanggung jawab orang dewasa dalam mempertahankan
keteraturan sosial dengan mengajarkan perilaku yang tepat secara sosial. Hal
ini dilaksanakan dengan kontrol yang tegas terhadap perkembangan anak bahkan
terkadang menggunakan hukuman fisik.
0 komentar:
Posting Komentar